Biografi Hary Tanoesoedibjo, Pemilik Kerajaan Multimedia Indonesia

Karin Arini1 December 26, 2022 • 3 minute read

blog details

Salah satu pengusaha dan kolongmerat media terkenal di Indonesia, Hary Tanoesoedibjo saat ini masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Hary Tanoesoedibjo dikenal sebagai bos dari MNC Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sektor media, keuangan, transportasi, properti serta sumber daya alam.

N5PncDhruYJXzUNmP5GFNZXGKiorhmWo9QDS5S-goAd0cuTcvJOL3-3yxPF6h321mASk35jrsZ5URQu-NtZyk_QTFEgqybD7XxRg1PePH272TlCpcKh8DFEhtAhNoeyF_wdiOp77K0vfKAjVem4K4CWbBL6iQb9ZXKvS-U5Z2xnbvdsjFdc_HD7DW8zQFw

Hary Tanoesoedibjo lahir di Surabaya, 26 September 1965. Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang bernama Ahmad Tanoesoedibjo. Istrinya dari Hary Tanoesoedibjo bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo yang juga merupakan seorang pebisnis. Dari pernikahannya dengan Liliana, Hary Tanoesoedibjo memiliki 5 orang anak. 

Terlahir dari keluarga yang berkecukupan membuat Hary mendapatkan pendidikan yang layak. Setelah lulus dari SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya, kemudian orang tuanya mengirim Hary untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Kanada, tepatnya di Carleton University yang terletak di Ottawa, Kanada. 

DQ1HM8PBjbuIZIhHsYdhedEvRXeMn6UVFJgJxvcphei-XXE8HU0kkbf6tM3VjQMDRQ1gwzCwKVH_zWBOFKmKbaXltxkBnqSZenmtXmGUKHXJxT5mg9Mfe7gIZnqyfXrsWsOF8Ie0kjn0A5CVlJ3WqRAjZpkRHVzK9MgmmIYu5q5H6wjumInYfEnCmGQmrA

Setelah menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988 di Carleton University, Hary melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan magister untuk program Master of Business Administration pada tahun 1989 di Universitas yang sama yaitu Carleton University. Berkat kepandaian yang dimiliki oleh Hary, ia hanya perlu menyelesaikan Gelar Master of Business Administration hanya dalam kurun waktu 1 tahun. 

Pada tahun 2000 yang lalu, Hary Tanoesoedibjo kemudian mengakuisisi kepemilikan PT. Bimantara Citra Tbk sebuah perusahaan media yang namanya berubah menjadi Global Mediacom. Sebelumnya kepemilikan perusahaan ini dimiliki oleh anak dari mantan presiden Soeharto yaitu Bambang Trihatmojo. 

Hary memiliki ambisi untuk menjadi jawara pada bidang bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan saat ini telah terbukti, kini Hary Tanoesoedibjo telah memiliki banyak stasiun TV swasta seperti MNC TV, Global TV, RCTI, stasiun radio Trijaya FM, TV berlangganan Indovision, dan media cetak Harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi. 

Tak sampai kurun waktu 5 tahun, di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), Hary telah berhasil menguasai saham mayoritas di TV tersebut. Saham MNC 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra. Sejak memiliki Bimantara, Hary semakin agresif di bidang media, ditambah dengan kemampuan Hary yang dapat menentukan perusahaan-perusahaan mana yang memiliki potensi untuk dapat berkembang. 

Nantinya, MNC akan diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran dibawah Grup Bimantara. MNC juga akan menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, Global TV, TPI, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan nasional di seluruh wilayah Tanah Air. Hary telah membuktikan kemampuannya di bidang bisnis media, dengan nilai aset 7,2 miliar dollar yang ia dapatkan dari bisnis cemerlangnya dalam tempo 14 tahun. 

LinUbOvpSTQCtxiK0D7ulgWRnI-1PT9liLJ_VZnfdL4c-dVlLP4I_JWFnEo8A8OxTXuPmUPlMxYRMq2u7M_0GDp17p2qOzy27fbBglXXRZpj7cYf8r-5dCHWZMzbHZain5VcABxGPBWxiKyonvIFzxa3hXyCZ-NQkD9CrD6jBbcvdp_HYdWw8rXMbJ7kbw

Hary saat ini juga memegang jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT. Global Mediacom Tbk, sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan juga Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989. 

Selain itu, saat ini Hary juga memegang berbagai posisi di perusahaan lainnya, diantaranya Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, Komisaris PT. Mobile 8 Telecom Tbk, Indovision dan perusahan-perusahaan lainnya di bawah bendera Global Mediacom dan Bhakti Investama. Pada tahun 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan 1,19 miliar dollar. 

Setelah sukses membangun kerajaan bisnisnya, Hary memutuskan untuk terjun ke dalam dunia politik. Di panggung politik ini, Hary bergabung dengan partai Nasional Demokrat (Nasdem). Keputusan Hary untuk terjun ke dalam dunia politik ia lakukan setelah menguasai sepertiga pemirsa televisi Indonesia. Bersama Surya Paloh yang juga memiliki media televisi di Indonesia, Hary mengadu peruntungan di kancah politik. 

Salah satu yang ia lakukan saat ini adalah, menggalang seluruh pendukung di seluruh Nusantara untuk partai Nasdem, namun pada tanggal 21 Januari 2013 Hary Tanoesoedibjo menggelar konferensi pers dan menyatakan mundur dari kepengurusan partai Nasdem. 

Hary kemudian memilih untuk bergabung dengan Partai Hanura pada tahun 2013. Di Partai Hanura, Hary menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Hanura. Kemudian pada bulan Juli 2013, Hary Tenoesoedibjo bersama Wiranto resmi mendeklarasikan diri menjadi pasangan capres. Namun percalonan ini gagal karena minimnya perolehan suara saat pemilu pada tahun 2014. 

Oloj6qiHZtCkT9lbaYxvC6G9401FShNADdINvKhdsL8yc18LPuAgONljlHQvCyHglB90OyXYkne3OL85xZ_yD1W9S4XMC4uFMfMtZBLDxemDrRy8ESYhSf9Y20YtLTjhLIVvVvF_9vi0JYISjoURvcQhFf1IU77kqgBGjqgz4Wz2aCcN0-OB33AzypdPfg

Kemudian pada tahun 2015, Hary memutuskan untuk mendirikan Partai Perindo atau Partai Persatuan Indonesia. Yang mana Partai ini telah dideklarasikan pada tahun 2013. 

Dari segala kesuksesan yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, ia memiliki kunci kesuksesan. Sudah sejak awal menjadi keinginan Hary untuk menjadi entrepreneurship. Hary selalu fokus dan disiplin dalam mengejarnya. Hary mengatakan kunci kesuksesannya adalah fokus dengan apa yang ingin dicapai. Jangan menyerah akan kegagalan, karena kesuksesan tidak akan terjadi secara instan, sukses itu membutuhkan proses. 

Selain pantang menyerah, Hary juga terus selalu berdoa, karena spiritual adalah kekuatan untuk mencapai tujuan. Serta membangun karakter yang baik untuk selalu maju mencapai tujuan yang jelas. Untuk mencapai sebuah tujuan, hal utama yang perlu dilakukan adalah fokus pada kualitas bukan kuantitas. Terakhir, dari segala kesuksesan yang dimilikinya, ia memiliki kunci untuk berkomitmen yang kuat, karena komitmen yang kuat menghasilkan metal dan fisik yang kuat.

Seperti kesuksesan Hary Tanoesoedibjo, kami percaya setiap usaha berhak untuk maju dan berkembang. Dengan hal itu, Kasirini akan senantiasa membantu para pelaku UMKM dalam mengelola dan mengembangkan usaha, Selain itu, Kasirini gratis, tanpa biaya berlangganan bulanan dan biaya per fitur sehingga cocok untuk semua kalangan.