Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, Gojek berhasil merevolusi industri transportasi Ojek. Nadiem Makarim, dikenal sebagai pendiri Gojek, salah satu perusahaan startup transportasi berbasis online yang sangat terkenal di Indonesia dan sudah merambah di beberapa negara di Asia Tenggara.
Nadiem Makarim saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sesuai dengan faktanya, Nadiem Makarim sendiri merupakan menteri termuda di antara menteri lain di kabinet Indonesia maju. Berikut profil dan biografi Nadiem Makarim.
Founder Gojek Indonesia, Nadiem Makarim.
Biografi singkat Nadiem Makarim
Nadiem Makarim lahir di Singapura 4 Juli 1984. Nadiem merupakan anak dari Nono Anwar Makarim seorang pengacara dan praktisi hukum terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea. Sedangkan Ibu Nadiem Makarim, Atika Algadri merupakan anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan.
Pendiri Gojek ini, memiliki istri bernama Franka Franklin dan memiliki anak bernama Solara Franklin Makarim.
Diketahui bahwa Nadiem Makarim mulai menduduki Sekolah Dasar di Jakarta, kemudian ia menyelesaikan bangku SMA di Singapura. Selama setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School of Economic. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business of Administration).
Setelah lulus dari London School of Economic, Nadiem mengawali karirnya sebagai konsultan manajemen di perusahaan Mckinsey & Company sejak tahun 2006 sebelum akhirnya melanjutkan studinya di Harvard University. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard University, Nadiem bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation Officer Kartuku.
…Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri – Nadiem Makarim
Dengan berbekal pengalaman kerja serta memiliki jiwa entrepreneurship dan memiliki alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem akhirnya mencoba merintis perusahaan sendiri yang dikenal dengan nama Gojek.
Gojek Indonesia. Foto: play.google.com
Ide Bisnis Gojek
Ide bisnis transportasi Gojek sendiri berawal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya, Nadiem sendiri adalah pengguna setia jasa ojek dibandingkan dengan mobil dikarenakan mobilitasnya yang tinggi. Di satu sisi, Nadiem juga merasa kesulitan menemukan ojek saat dibutuhkan dan ia pun melihat bahwa sebagian besar tukang ojek hanya menghabiskan waktu untuk menunggu mendapatkan penumpang.
Perihal lainnya adalah kemacetan Jakarta yang kian memburuk sehingga dibutuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat dan jasa pengiriman yang cepat untuk warga Jakarta.
Awal berdirinya Gojek
Dari masalah tersebut, kemudian pada tahun 2011, Gojek resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO Gojek. Pada mulanya Nadiem menggunakan garasi rumahnya sebagai kantor pertama dari Gojek dan hanya memiliki 20 driver Ojek. Pada saat itu sistem pemesanan Gojek belum menggunakan aplikasi canggih seperti saat ini, sistem yang ditawarkan yakni melalui telepon call center yang mana pelanggan akan menghubungi call center untuk mendapatkan driver terdekat. Faktanya selama 3 tahun berjalan, Nadiem masih menggunakan uangnya sendiri untuk menjalankan Gojek dikarenakan belum mendapatkan investor. Namun, berkat kegigihan dan keyakinan Nadiem akan perusahaannya, membuat Gojek dapat bertahan dan melaju pesat.
Kemudian nama Gojek semakin dikenal pada tahun 2015 setelah mengeluarkan aplikasi mobile-nya. Bisa dibilang pada tahun tersebut merupakan titik balik Gojek sebagai sebuah perusahaan startup. Nadiem sendiri benar-benar memanfaatkan teknologi untuk kemudahan pelanggannya menggunakan Gojek. Tak butuh waktu lama, akhirnya masyarakat pun berbondong-bondong menjajal Gojek melalui aplikasi mobile.
Para pelanggan Gojek dapat memesan ojek melalui aplikasi dan dikenakan tarif sesuai dengan jarak tempuh dan pembayarannya pun dapat menggunakan kredit.
Yang mulanya Gojek hanya memiliki 20 driver, saat ini telah memiliki lebih dari 300 ribu driver yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Waktu ke waktu pengguna Gojek semakin bertambah banyak, di sisi lain guyuran dana dari investor pun makin bertambah. Hal ini membuat Nadiem selaku CEO Gojek terus melakukan inovasi untuk mengembangkan Gojek. Hingga pada akhirnya Gojek memperkenalkan lini bisnis lainnya seperti jasa pengantaran paket melalui Gosend, jasa pemesanan makanan melalui Go Food, serta pembayaran menggunakan GoPay.
Segala macam inovasi ia lakukan hingga akhirnya Gojek banyak diliput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi Ojek. Berkat kerja kerasnya, kini Gojek merupakan salah satu perusahaan teknologi transportasi nomor satu di Indonesia. Perusahaan Gojek kini dapat melayani lebih dari 50 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 300 ribu driver yang tersebar di Indonesia.
Nilai kapitalisasi Gojek kini mencapai lebih dari 53 triliun rupiah. Hal tersebut menjadikan perusahaan Gojek sebagai salah satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar.
Selain aplikasi Gojek yang hadir untuk mempermudah perjalananmu, ada aplikasi Kasirini yang akan mempermudah transaksi penjualanmu lho, Mate. Aplikasi Kasirini menghadirkan POS, penjualan, pembukuan, manajemen, dan laporan dalam satu aplikasi. Segala fitur-fitur keren tersebut dapat kamu dapatkan secara gratis, buruan download sekarang!