Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Reseller dan Dropship

Karin Arini 6 Januari 2023 • Baca 5 menit

blog details

Jika mendengar kata reseller dan dropship sepertinya sudah tidak asing di telinga kita terutama bagi para pebisnis. Namun untuk seseorang yang baru memulai bisnis, tentu bingung apa sih sebenarnya reseller dan dropship?

Antara reseller dan dropship keduanya nampak sama, namun pada kenyataannya berbeda. Keduanya sama-sama merupakan cara berjualan yang membutuhkan supplier untuk mendistribusikan barang. Tetapi cara dan sistem untuk menjualkan ke calon konsumen berbeda, jangan sampai salah! Nah sebenarnya apa sih perbedaan reseller dan dropship? Check this out!

Cara kerja Reseller dan Dropship

Sebelum membahas lebih jauh, sebenarnya bagaimana sih cara kerja reseller dan dropship? 

Dengan menjadi reseller, biasanya kamu harus membeli sejumlah barang dahulu kepada supplier sesuai dengan ketentuan masing-masing supplier, sebelum akhirnya kamu bertransaksi dengan pelanggan. 

Nah dalam hal ini tentunya supplier bekerjasama dengan reseller lalu memberikan potongan diskon harga tertentu ketika membeli produk mereka. Nantinya, ketika reseller menjual kembali kepada konsumen, maka reseller akan mendapatkan keuntungan atau margin penjualan dari selisih harga tersebut. 

Sebagai reseller, kamu akan bebas menentukan harga jual produk kamu ke konsumen. 

gHRZK3JuiyqGSMvnKqJcVzpnm0_Sgc4KsBFsORlycb8oGDrhWLaPtAAOpJucEW3avuWrDogRIkIG6XEG6h_SOZCIVNikaqJIEbUssfqroXfGzL3RQ0fVeUdRr_LpIBhsSh6g0lgVSdvERIxLtAVTqSS5MAji7h7ggbl5hfaObsgEg--1nxHBZ3DsMoFt

Lalu, bagaimana dengan dropship? Dropship merupakan jenis bisnis, yang mana kamu sebagai pihak ketiga. 

1_29cS-400zotigcJ0i4Xw3GxKh7a3p79TDK0bRI1Mnnk1LTDpSo23-IP5uJwJlnPtkLUhc7VVZrDMSKbWd4TJxlzn8pLqgFYsXe9Gff4W7vdlVTUA9G6AmYqQglP_YBVoOLhCgrD-igXmOAUXwgH50mjYqibTC6UwONoEuAUeCFGcXx9-VzRhsDIizw

Biasanya kamu bekerjasama dengan supplier atau pemilik toko untuk menjualkan produk mereka ke konsumen. Perbedaannya dengan reseller, kamu tidak perlu membeli barang terlebih dahulu dari supplier, kamu hanya perlu menawarkan produk ke konsumen, jika mendapatkan pesanan dapat kamu teruskan ke supplier. Nantinya, supplier yang akan mengirim barang ke konsumen, dengan kata lain kamu hanya menjadi perantara.

Perbedaan Reseller dan Dropship dari segi Modal

Y55sUIKzT2UwXuTYFd4CFEnBr6zXl6mVtu_YIzONTQrf55ypfuqjHffo5dwd9C8YGHJrVVVkcSRk_BoyyA2Q4RLkYAFzUpev0Krq3XeXcgkRHulPy70u1i7_D1U7BUik4bWq0iT8c0B3bahEMknDvfFSDc97IBbb3TjjTMTxnNRngMt_-bVRoOu_EiHPBw

Jika berbicara tentang modal, tentunya terdapat perbedaan antara reseller dan dropship. Jika ditanya mana yang lebih banyak mengeluarkan modal, maka jawabannya adalah reseller. Mengapa? Karena dengan menjadi reseller kamu harus mengeluarkan modal terlebih dahulu untuk membeli produk dari supplier, biasanya kamu akan diminta untuk membeli produk dari supplier, sesuai dengan jumlah minimum yang telah ditentukan, agar bisa mendapatkan potongan harga reseller. 

Nah jika menjadi seorang dropshipper, kamu akan mengeluarkan modal lebih minim, alasannya karena kamu hanya perlu mempromosikan produk dari supplier tanpa harus membeli produk terlebih dahulu. Hal yang paling kecil, mungkin kamu hanya perlu mengeluarkan modal untuk membeli pulsa, paket data dan ponsel untuk bisa menjadi seorang dropshipper. 

Risiko yang bisa terjadi 

nKlH9gIcXDQ-bAFatIieuEmClbRF-mzsOVMlazowm1iBBBu9AMXfeJZWiW9BbdvDiZCfCk9y_K6i_o93VculVJ-fQsuXRwMAnW08anLCBG0jRMM0EN7PuPx5-4rs3Xun3sPzVxta_e1INEjwMSJyxTNEroWkwsHV3hQxP7l46AeEQjjsZtq2LDo0bFtF

Apa yang telah kamu pilih, tentunya akan ada risiko dan konsekuensi yang akan terjadi ke depannya. Termasuk memilih untuk menjadi supplier atau dropship, bukan tanpa risiko. 

Lalu, apa saja risikonya?

Pertama, jika mungkin menjadi seorang dropship nampak mudah untuk dilakukan, namun risikonya tetap ada jika barang yang dijual oleh supplier sedang kosong. Kalau terjadi hal seperti ini, mau tidak mau, sebagai dropship kita akan membatalkan atau menolak pesanan tersebut. 

Kedua, jika kamu menjadi seorang reseller, risiko yang didapatkan jika produk yang telah dibeli tidak laku dijual dan tidak bisa dikembalikan kepada supplier. Tentu saja hal tersebut membuat kamu mengalami kerugian, solusinya mau tidak mau kamu harus menjual rugi produk tersebut. 

LcjYWwd3OakdV3hsAcCS984K15Wf9wBTtCSq-4LAQ7CWnbsaEiJNOCk0YzIlWF0M_HsxIDvgwsRB9yXHkA-wU1eX6tw-bOS1UiXOID3oBQBJ66xFttJ458lTMTTjaWoF2sMiSiNm4R74iFYJBzi9kw2tIJUlkHGLVI5QCDj97eo5PfoPja7JcTOoWrlykg

Kelebihan dan Kekurangan dari Reseller dan Dropship 

Setelah mengetahui beberapa hal diatas, tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan dari reseller dan dropship, diantaranya adalah:

Kelebihan dan Kekurangan Reseller 

Kelebihan:

  1. Bisa menjual produk secara face to face atau offline.
  2. Mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar, karena mendapatkan potongan harga beli dari supplier.
  3. Bisa lebih mengetahui dan mengontrol jumlah stok, karena reseller menyimpan stoknya sendiri.
  4. Memiliki lebih banyak informasi akan produk yang dijual.

Kekurangan:

  1. Membutuhkan modal yang besar, karena harus membeli produk terlebih dahulu dari supplier.
  2. Reseller harus mengemas dan mengirim pesanannya sendiri, tidak seperti dropshipper.
  3.  Harus menanggung kerugian jika barang tidak laku terjual.

te_pJCn6qztjaYAw5yyoFZmOAoqu3b9L-oW2-7a5mRI-TMlS_bb4Aw0_ACZLcXTPzjqJGah7Nq48ojSolYrkPlDj1tP349jLVveKyVp3G6atgvdbYt-c3g6VBRfAeCH87Wzahr1BHZG3U6DG7vLw82-6fyfT7p3luh2o7KUuLiukD85bmQs2HzSXTyRuxw

Kelebihan dan Kekurangan Dropship

Kelebihan:

  1. Modal yang digunakan minim, bahkan hanya bermodalkan handphone dan akses internet.
  2. Tidak perlu repot mengemas atau mengirim pesanan, karena semuanya akan dilakukan oleh supplier.
  3. Tidak memiliki risiko kerugian jika produk tidak terjual.

Kekurangan:

  1. Margin keuntungan atau keuntungan lebih kecil dari reseller.
  2. Tidak mengetahui kondisi dan stok secara jelas, jadi harus bertanya kepada supplier terlebih dahulu.
  3. Banyak kejadian dropshipper kehabisan barang atau out of stock.

Setelah mengetahui poin-poin di atas, jadi apa yang menjadi pilihan kamu? Menjadi reseller atau dropshipper, keduanya sama-sama menguntungkan, namun semua kembali lagi sesuai dengan tujuan, preferensi dan kemampuan kalian ya! 

Eits, untuk kamu yang punya banyak stok item maupun stok bahan, dan masih bingung dalam mencatat pembelian produk dari supplier. Kasirini, solusinya Mate. Dengan Kasirini, aplikasi penjualan dan wirausaha kelola stok jadi mudah.