17 Tahun yang lalu, melacak lokasi suatu tempat yang belum diketahui adalah hal yang sangat sulit. Diperlukan ketelitian untuk membuka peta dari kertas atau bertanya kesana-kesini kepada orang lain. Namun, semuanya berubah total sejak munculnya Google Maps. Kata tersesat, hampir jarang terdengar lagi saat kita sudah mengenal Google Maps.
Google Maps dirilis pada 8 Februari 2005. Layanan Google Maps benar-benar telah merubah cara orang lain untuk mencari lokasi, merencanakan perjalanan dan banyak lainnya. Terlebih dengan adanya perangkat Android, Google Maps adalah salah satu aplikasi yang wajib untuk dimiliki.
Belum banyak orang yang mengetahui bahwa aplikasi Google Maps diciptakan bukan murni ciptaan Google, melainkan hasil kolaborasi ciptaan kakak beradik asal Denmark, yaitu Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen. Pada Tahun 2004, kedua bersaudara tersebut menyampaikan idenya kepada Google tentang peta digital yang mampu melacak lokasi dengan akurat dan dapat diperbesar maupun diperluas.
Pencipta Google Maps, Lars dan Jens Rasmussen.
Siapa sangka bahwa Google akhirnya tertarik dengan ide Rasmussen. Dan akhirnya Google membeli Where 2 Technologies, perusahaan milik Rasmussen bersaudara asal Denmark tersebut. Google juga membeli perusahaan bernama Keyhole, yang nantinya akan mengembangkan software visualisasi bumi atau Google Earth.
Terbentuklah tim dengan 50 personil yang khusus dibuat untuk mengerjakan Google Maps. Sampai pada akhirnya, 8 Februari 2005, Google Maps resmi diluncurkan untuk pertama kali di Amerika Serikat, kemudian menyusul Inggris setelah dua bulan Google Maps rilis.
Saat itu Google telah kalah dari Yahoo soal peta online. Yahoo telah merilis peta onlinenya yang diberi nama Yahoo Maps sejak tahun 2002. Namun pada akhirnya, saat ini Google Maps berhasil menjadi pionir peta online yang jauh lebih populer dibandingkan dengan Yahoo Maps.
Di usianya yang ke-17 saat ini, Google Maps terus menginovasi fiturnya. Kini Google Maps telah menambahkan fitur untuk menunjukkan arah mengemudi atau ke transportasi publik. Google Maps juga terus meningkatkan akurasinya sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan pada mesin pelacak.
Selain itu ada pula Street View yang menjadi fitur tambahan Google Maps yang kontrovesional tetapi telah terbukti populer. Street View merupakan layanan yang diciptakan oleh pendiri Google, Lary Page dan Sergey Brin. Layanan Street View pertama kali rilis pada tahun 2006 dan merekam beberapa kota di Amerika Serikat. Kemudian diluncurkan Eropa, Australia serta Jepang pada tahun 2008.
Pada saat era digital smartphone mulai berkembang, akhirnya Google Maps pertama kali dirilis di smartphone pada tahun 2007, tepatnya di generasi pertama Iphone. Google Maps kemudian menambahkan fitur seperti update trafik lalu lintas, navigasi satelit dan lokasi berbagai tempat menarik seperti restoran, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
Google Maps akhirnya sampai juga di era pandemi pada tahun 2020. Saat dunia tengah terguncang Covid-19, Google Maps hadir untuk meminimalisir penularan. Google Maps menghadirkan fitur khusus yang dapat melakukan tracking zona hotspot Covid-19. Dengan adanya fitur ini, masyarakat dapat lebih waspada ketika mengetahui dimana saja zona yang terdapat banyak pasien Covid-19.
Tentunya dengan segala inovasi terbaru yang diberikan oleh Google Maps, tidak membuat para pesaing menyerah. Banyak pesaing baru bermunculan.
Hingga pada akhirnya, Apple mengakhiri kerjasama untuk membenamkan Google Maps dengan membuat layanan Apple Maps. Tetapi dengan adanya Apple Maps banyak sekali mengandung kesalahan di dalamnya, seringnya terjadi error yang akhirnya membuat Apple Maps menjadi bahan ejekan, dan belajar untuk membenahi layanannya. Saat ini, tentunya Apple Maps ikut semakin berkembang.
Sama halnya dengan Microsoft yang memiliki layanan Bing Maps, peta online default di Windows Phone. Demikian juga dengan Nokia yang hadir dengan Navteq yang telah diakuisisinya, Nokia menciptakan peta yang sangat akurat yang akhirnya dimaanfaatkan oleh perusahaan seperti Amazon dan BMW.
