Strategi Marketing FOMO Cocok Digunakan Untuk Generasi Zaman Now

Karin Arini 21 Februari 2023 • Baca 5 menit

blog details

FOMO atau fear of missing out sebenarnya bukan istilah baru apalagi dalam dunia strategi marketing. Konsep fear of missing out sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 2013 sebelum adanya media sosial dan ponsel. 

Pengertian FOMO sebenarnya adalah suatu istilah psikologis yang menggambarkan perasaan gelisah seseorang jika tertinggal suatu hal yang menyenangkan atau hal yang sedang trend saat ini. FOMO dalam marketing memanfaatkan rasa gelisah atau takut untuk membuat konsumen melakukan pembelian dengan lebih cepat. Jika tidak, mereka akan kehilangan sesuatu seperti diskon atau stok yang terbatas.

FOMO bisa diibaratkan pada kondisi ketika kita takut untuk melewatkan sebuah acara atau tak menggunakan teknologi atau perangkat yang sama dengan orang-orang di sekitar kita. 

eCduP-gAwlMT5prV6yLYKEQirQfXqT8MSrB6vw-8yTIMbTRIHynANAu1VNt8YwXvtuMxr9Asvyj96U8PyLYKr20rmy7bKjNV5ZkZZQNitrE269aYorfrfoXs890dWIWZezpcBuWX1KkpxTSghsQGPMI

Saat ini penerapan perilaku FOMO dalam strategi marketing biasanya dikaitkan dengan kondisi tertentu. Apa dampak konsumen jika tidak membeli produk tersebut dan mengapa konsumen harus membeli produk tersebut secepat mungkin.

Menurut strategi online, saat ini FOMO sangat berkaitan dengan generasi zaman sekarang. Karena sebanyak 60% anak muda memutuskan untuk membeli, menyewa atau menggunakan sesuatu karena takut kurang update atau tertinggal dari teman-temannya. 

FOMO juga sangat berkaitan erat dengan waktu, nilai dan keunikan. Seperti yang dijelaskan pada data yang ada, fear of missing out sangat berkaitan dengan momen, fenomena, atau peristiwa tertentu di waktu tertentu. 

Tentunya dengan kemunculan internet seperti sekarang ini, strategi marketing FOMO ini menjadi jauh lebih mudah untuk digunakan, apalagi jika diterapkan pada kalangan anak muda. Berikut strategi marketing FOMO yang dapat kamu simak!

1. Tampilkan Jumlah Stok Barang 

HS4bnuI7PITn96nS0vyMqdYCo1vyNBXv3gne1lDYSUf0kca9C8h3utTudqQAXYfWC8x4jHMiotRdEYL0q2Xc0O_4S-KOXgfpT0WuJww0nkZXpS1AxuLea1xgIGVRBSWQIMOCQ43Jyiw1ySPGsuxqT4Q

FOMO yang sangat berkaitan dengan rasa ingin memiliki dengan cepat. Oleh karenanya kamu dapat memanfaatkan hal ini dengan menampilkan jumlah stok barang yang tersedia pada usahamu. Contohnya “Produk best seller hanya tersisa satu, warna hijau!”.

Dari hal kecil seperti inilah yang akan mempengaruhi psikologi konsumen yang akhirnya akan memancing mereka untuk membeli produk yang kamu jual dengan cepat. 

2. Tampilkan Testimoni Pelanggan

XaOfDptlEZi78xMxrK-cw_l_moZzwv7Fs89Tl9dxdnPNMgDGS9hXQ3lhH7b7zXEhxZ3GnQF97Abto-6K7p4oSaAK6m-ZBXQMTeU5Oxtv_Zja5EfaAEB6DJLNLKntJqRVKV6QG_XWRPdtT6SZlXTzYLo

Dalam strategi marketing FOMO, kamu bisa menunjukkan testimoni dari pelanggan. Baik pada media sosial dengan memposting testimoni influencer yang membeli produk yang kamu jual atau pada website yang kamu miliki.

Untuk business-to-business kamu dapat memasang testimoni dari perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan produk yang kamu miliki di website. Selain testimoni, kamu juga dapat memanfaatkan software marketing automation untuk membuat atau mengirim marketing campaign yang relevan sesuai dengan pelanggan kamu.

3. Berikan Batas Waktu 

VQUjLeKey4d4jlxn_vHcMF8k6T--lsYV1AeG90U0bfCXCjnfl9wHIoIc-t8rc78sgrZDuDTFRLFNLZYretLx8rlFSihfuRXEntyPhHdTwA-qAakcCLgUm4ofn3doc-BRFKBsSUrO99muk6A0w7WtF6U

Cara ini bisa dibilang merupakan cara yang paling efektif untuk membuat konsumen sering berbelanja produk yang kamu jual. Berikan flash sale untuk produk yang kamu miliki, hingga kata-kata terbatas cukup efektif untuk mempengaruhi FOMO pelanggan kamu. 

Kamu dapat menjual produk tertentu berdasarkan yang paling laku atau yang paling langka dengan memberikan batas waktu pembelian. 

4. Ciptakan Rasa Kompetitif

c7PKV8_7ksVWaCPmnRziCjQQldo0jiADV5OuIlOehry9En7qav9mYadWFqn8GDMnvwMqGe9-cFUdenYFGM-hiNoTn94IqM3KISOR3tsZs7nRuseISA2ObfU-gh7O4d3TQt9ucI5fnk6j9l4WuFXgoBI

Jika kita membicarakan tentang FOMO, tentu hal itu tidak jauh tentang persaingan. Buatlah strategi agar konsumen saling bersaing untuk mendapatkan produk yang kamu jual. 

Kamu bisa mencoba untuk mencantumkan jumlah orang yang sudah melakukan pembelian produk tertentu pada laman marketplace yang kamu miliki. Dengan menggunakan strategi ini, selain membangun atmosfer kompetitif, kamu juga bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap brand produk kamu. 

5. Berikan Bonus untuk Pembeli Pertama

46WyXLkmGCiGubCgEZ5GQKCfdwjpclQdKDIlOaDg0fiXJ3n6y_ToqBgT7qsVkRwLkKP4TMtM29KRZ_FM0ryMTg7C3rOuIiQORhPpzpCqGoRvugTLYe8izYSbFPstAcTCsytuX5nBtDgC2wUEb5PI3Yk

Strategi yang satu ini bisa dibilang sangat klasik, namun sangat efektif untuk digunakan. Apalagi untuk memanfaatkan perilaku FOMO ini. Kamu dapat memberikan promo voucher, gratis ongkir, atau bahkan item tambahan. 

Yang dimaksud pembeli pertama dalam hal ini, bukanlah benar-benar seorang yang membeli produk kamu untuk pertama kali, melainkan kamu dapat membatasinya dengan kuota. Misalnya 10 pembeli pertama hingga 50 pembeli pertama.

Selain untuk meningkatkan kompetisi antar konsumen, cara ini juga dapat menghasilkan banyak interaction bahkan conversion pada produk tertentu. 

_sn2LgEuHc87HGQxNVcsGFqCCaewqvG5krnn6HuW3OmhCIM-zgYFITFL0EXMCjRTMLroEJWA1l50FP-nZ--upJW1IzWY0l5ikrWNAG8ROvV_rQqk-c6VSlASglJP-x079_0ou5YGqp7TVKxcqNbUndE

Secara garis besarnya, walaupun strategi marketing FOMO ini sudah banyak digunakan untuk kaum anak muda. Namun, hal ini sangat membutuhkan riset yang mendalam agar kamu dapat mengerti seperti apa kepribadian pelanggan, sehingga nantinya strategi marketing yang kamu bangun dapat berjalan dengan maksimal. 

Supaya kamu juga nggak FOMO buat mengembangkan usahamu, kamu bisa banget pakai aplikasi penjualan gaul dan kekinian, aplikasi Kasirini, yang sudah terjamin banyak pengguna dan testimoninya? Buktikan sendiri dengan Kasirini, untuk memajukan usahamu biar nggak kelihatan kuno dan yang paling penting gratis tanpa biaya berlangganan.